PERMAINAN BAMBU
GILA
Tarian Bambu Gila adalah permainan
tradisional yang biasanya para pemainnya adalah pemuda desa pada acara-acara
tertentu. Pada saat arwah sudah mulai masuk para penari akan bergerak dengan
lincah mengikuti gerakan bambu gila yang telah dimanterai. Bambu ini bergerak
seolah olah hidup dan bergerak Gila, Para penari akan membuat gerakan rangkaian
dan saling mengaitkan tangan, juga untuk mengadakan Tarian Bambu Gila ini
dibutuhkan lokasi yang luas sehingga aman untuk dipentaskan. Dengan gerakan
yang begitu tidak teratur dan tidak bisa dikendalikan maka para penari dituntut
memiliki fisik yang cukup kuat kalau tidak kuat akan membuat badan kita
terpelanting kesana kemari. Tari Bambu Gila sebenarnya dapat dijumpai hampir
disetiap daerah di Maluku, tetapi Kini tari itu hampir punah, dan hanya tinggal
gerakan-gerakannya yang diubah menjadi tari lincah dengan gerakan kaki serta
bulu (bambu) yang didekap kedua tangan. Gerak dalam tarian bambu gila itu
menandakan kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Gerakan yang kompak dan
seirama ini sebenarnya merupakan lambang dari semangat gotong royong, yaitu
membangkitkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam melaksanakan berbagai segi
hidup, yang adalah gambarang dari jiwa kegotong-royongan atau “Masohi” yang
adalah budaya masyarakat Maluku sejak dulu kala. orang-orang yang boleh memainkan bambu
gila bukanlah orang sembarangan, melainkan mereka yang sudah terpilih. Para
pemain diharuskan bertelanjang dada mengenakan atribut serba merah, termasuk
pada celana dan ikat kepala. Permainan berlangsung dengan iringan musik,
semakin cepat musik yang mengiringi, semakin liar dan cepat gerakan pada bambu.
Umumnya permainan tradisional ini dimainkan oleh tujuh orang, atau bisa lebih
tergantung pada panjangnya bambu yang digunakan.
Alat
dan Bahan:
1. Sebatang bambu berdiameter 8 cm atau lebih
dengan panjang kurang lebih 2,5 meter dengan jumlah ruas yang ganjil.
2.
Para pemain yang memegang bambu biasanya berjumlah tujuh orang ditambah
satu orang pawang yang membacakan mantra
3.
Tempurung kelapa
4.
Kemenyan
Langkah-langkah:
1.
Memilih bambu yang akan digunakan. Bambu harus merupakan bambu lokal
daerah tersebut. Selain itu, bambu harus
terlebih dahulu dipilih serta dipotong dengan menggunakan ritual
tertentu. Pawang bambu gila juga harus meminta izin para roh yang menghuni
hutan bambu. Selanjutnya, bambu dibersihkan dan dicuci dengan ramuan minyak
khusus dan dihias dengan kain pada tiap ujungnya.
2. Pawang membakar kemenyan di
dalam tempurung kelapa sambil membaca mantra dalam ‘bahasa tanah’ yang
merupakan salah satu bahasa tradisional Maluku. Kemenyan dibakar di dalam sebuah wadah
tempurung kelapa yang dipegang oleh sang pawang.
3.
Sambil asap kemenyan dihembuskan pada batang bambu yang
akan digunakan. Jika menggunakan jahe maka itu dikunyah oleh pawang sambil
membacakan mantra lalu disemburkan ke bambu. Fungsi kemenyan atau jahe ini
untuk memanggil roh para leluhur sehingga memberikan kekuatan mistis kepada
bambu tersebut. Roh-roh inilah yang membuat batang bambu seakan-akan menggila
atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta sulit untuk
dikendalikan. Proses
ini bisa memakan waktu 15 sd 20 menit.
4. Ketika pawang membacakan
mantra berulang-ulang, si pawang lantas berteriak “gila, gila, gila!” Atraksi bambu
gila pun dimulai.
Bambu yang dipeluk oleh para pemain bambu pada awalnya memang terasa tidak
terlalu berat, tapi lama-kelamaan bambu mulai bergerak seakan ingin lepas dari
pelukan para pemainnya.
5.
Bambu mulai meronta seakan memiliki jiwa sendiri. Ketujuh pemain yang
memegang bambu harus berusaha sekuat tenaga untuk menahan bambu. Bambu
"hidup" itu bergerak mengikuti asap kemenyan dari tempurung yang
dipegang pawang. Ke mana asap bergerak, bambu akan mengikuti asap tersebut dan
para pemain harus berjuang untuk menahan bambu agar tidak lepas dari dekapan
mereka. Ditambah pula alunan irama musik yang mengiringi seolah menambah
gilanya bambu yang dipegang para pemain
6.
Bambu gila akan diakhiri apabila ada pemain yang jatuh pingsan saat
memegang bambu atau tempurung yang dipegang pawang dijatuhkan terbalik di
tanah. Tetapi gerakan mistis bambu baru akan benar-benar hilang setelah pawang
memberi makan berupa api dari kertas yang dibakar sambil membacakan mantra.
Insert code: <i rel="code">Put code here</i> or <i rel="pre">Put code here</i>
Insert image: <i rel="image">Put Url/Link here</i>
Insert title: <b rel="h3">Your title.</b>
Insert blockquote: <b rel="quote">Put text here</b>
Bold font: <b>Put text here</b>
Italics: <i>Put text here</i>
[iframe]Enter Your Embed Video Url Here[/iframe]
0 Comments